Potensi
Desa Kalongan mempunyai berbagai potensi yaitu banyaknya
penduduk usia produktif yang menyebabkan besarnya jumlah tenaga kerja, jaringan
jalan dekat dengan pusat kota, sebagai pusat pelayanan pemerintahan, dan produktivitas
pertanian yang tinggi. Adanya beberapa potensi tersebut, maka perlu diketahui
potensi unggulan di Desa Kalongan. Potensi unggulan dapat dihitung dengan menggunakan
matriks potensi. Berikut ini merupakan matriks potensi unggulan di Desa
Kalongan.
No
|
Potensi Unggulan
|
Usia Produktif Tinggi
|
Jaringan Jalan
Dekat Dengan Pusat Kota
|
Pusat Pelayanan Pemerintah
|
Produktivitas Pertanian
Yang Tinggi
|
Jumlah
|
Urutan
|
1
|
Usia Produktif Tinggi
|
|
0
|
0
|
2
|
2
|
II
|
2
|
Jaringan Jalan Dekat Dengan Pusat Kota
|
0
|
|
2
|
0
|
2
|
II
|
3
|
Pusat Pelayanan Pemerintah
|
0
|
2
|
|
0
|
2
|
II
|
4
|
Produktivitas Pertanian Yang Tinggi
|
2
|
1
|
0
|
|
3
|
I
|
Sumber:
Hasil Analisis Kelompok Kerja Praktik Desa Kalongan, 2017
Keterangan:
0 = tidak memiliki keterkaitan
1 = keterkaitan tidak langsung
2 = keterkaitan langsung
|
Potensi Desa Kalongan yang paling unggul adalah produktivitas
hasil pertanian yang tinggi. Pertanian di Desa Kalongan yang paling menonjol
adalah produksi tanaman padi. Hal ini juga didukung oleh keberadaan lahan
pertanian yang cukup luas. Potensi unggul yang selanjutnya yaitu usia produktif
tinggi. Usia produktif di Desa Kalogan tergolong tinggi apabila dibandingkan
dengan kelompok usia yang lain. Hal ini terjadi karena mobilitas penduduk yang
rendah. Penduduk usia produktif di desa tersebut memiliki potensi untuk bisa
mengembangkan desa menjadi lebih maju baik dari segi ekonomi maupun sosial
karena jumlah tenaga kerja yang besar. Potensi selanjutnya yaitu jaringan jalan
dekat dengan pusat kota. Jalan di Desa Kalongan merupakan salah satu jalan yang
menghubungkan Desa Kalongan dan desa di sekitarnya dengan pusat kota Kecamatan
Ungaran Timur yaitu Kelurahan Gedanganak. Adanya jalan tersebut berpotensi pada
perkembangan aktivitas di Desa Kalogan karena jaraknya yang dekat dengan kota.
Potensi selanjutnya yaitu Desa Kalongan sebagai pusat pelayanan pemerintahan.
Kantor Kecamatan Ungaran Timur berada di Desa Kalongan tepatnya di Dusun
Pringkurung, menyebabkan Desa Kalongan menjadi pusat pelayanan pemerintahan
masyarakat satu kecamatan.
Berdasarkan analisis pada setiap aspek, diperoleh beberapa
masalah di Desa Kalongan yaitu minimnya kualitas SDM, pemanfaatan drainase yang
kurang maksimal, terdapat jalan yang masih rusak, dan adanya perubahan lahan
non terbangun menjadi lahan terbangun yang mempengaruhi luas
lahan pertanian. Desa
Kalongan memiliki masalah di beberapa aspek sehingga masalah yang ada dapat
diketahui tingkat urgensinya dengan membuat matriks masalah utama. Berikut ini merupakan
matriks masalah utama di Desa Kalongan.
No
|
Masalah Utama
|
Minimnya SDM
|
Pemanfaatan Drainase Kurang Maksimal
|
Masih terdapat jalan yang rusak
|
Adanya perubahan lahan non terbangun menjadi
terbangun
|
Jumlah
|
Urutan
|
1
|
Minimnya SDM
|
|
1
|
1
|
0
|
3
|
II
|
2
|
Pemanfaatan Drainase Kurang Maksimal
|
1
|
|
0
|
0
|
1
|
IV
|
3
|
Masih terdapat jalan yang rusak
|
1
|
0
|
|
2
|
4
|
I
|
4
|
Adanya perubahan lahan non terbangun menjadi
terbangun
|
0
|
0
|
1
|
|
2
|
III
|
Sumber:
Hasil Analisis Kelompok Kerja Praktik Desa Kalongan, 2017
Keterangan:
0 = tidak memiliki keterkaitan
1 = keterkaitan tidak langsung
2 = keterkaitan langsung
|
Terkait dengan penanganan permasalahan di Desa Kalongan,
masalah yang utama yaitu terdapat jalan yang masih rusak. Jalan di beberapa
wilayah Desa Kalongan mengalami kerusakan dengan banyaknya lubang dan berbahan
dasar batu atau tanah sehingga apabila hujan, jalan menjadi licin dan
membahayakan pengguna jalan. Jalan menjadi semakin rusak karena dilewati oleh
kendaraan bermuatan berat. Masalah kedua yang harus ditangani yaitu minimnya
SDM. Masyarakat di Desa Kalongan rata-rata berpendidikan terakhir tingkat SD dan
tergolong rendah, menyebabkan masyarakat Desa Kalongan memiliki kualitas SDM
yang rendah. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat karena
masyarakat akan kesulitan mendapatkan pekerjaan. Masalah ketiga yang harus
ditangani yaitu adanya perubahan lahan non terbangun menjadi lahan terbangun. Masalah
ini terjadi karena kebutuhan akan tempat permukiman yang semakin tinggi. Lahan
non terbangun yang dialihfungsikan menjadi lahan terbangun adalah lahan
pertanian. Lahan pertanian yang semakin berkurang dapat menyebabkan
berkurangnya hasil produksi pertanian dan hilangnya mata pencaharian masyarakat
sebagai petani karena tidak memiliki lahan pertanian. Masalah keempat yang
harus ditangani yaitu pemanfaatan drainase yang kurang maksimal. Drainase sudah
terdapat hampir di setiap wilayah Desa Kalongan, namun keberadaannya tidak
cukup berpengaruh. Pada beberapa wilayah masih terdapat drainase yang kurang
terawat sehingga banyak material yang menyumbat aliran air.
Jl kulon ndiro sudah hancur,,sigude sipete hancur,,sigude ke perumnas ditambal sana sini jg mulai hancur lagi,,maaf curhat pak soalnya kalau mau keluar mangkel karena jl rusak,,
BalasHapus